Senin, 09 Januari 2012

Empat Anak Tertimbun Longsor, Satu Tewas

Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
SUMBA TIMUR - Hujan dan angin kencang yang melanda Kabupaten Sumba Timur, NTT, sepekan terakhir berujung jatuhnya korban jiwa. Seorang anak usia delapan tahun tewas tertimbun tanah longsor, saat sedang bermain bersama tiga temannya di pinggiran tebing bekas galian di belakang sebuah rumah kosong.

Korban bernama Saputra Umbu Borang, bocah kelas tiga SD Inpres Papindung. Dia merupakan warga RT 14 RW 04 Kelurahan Mauliru, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur.

Kejadian berawal saat anak-anak ini sedang bermain selepas hujan berhenti. Mereka bermain di sekitar tebing bekas galian, tanpa memperkirakan terjadinya bencana. Saputra bersama sejumlah temamanya tertimbun, nyawa temannya berhasil tertolong, namun Saputra, saat ditemukan sudah tak bernyawa.

Ama Josua, saksi mata yang ditemui di sekitar lokasi menjelaskan bahwa kejadian berlangsung begitu cepat. Bahkan anaknya sempat juga tertimbun. "Ada teriakan dari ibu-ibu yang berkerumun disekitar TKP. Saat saya tiba, saya bersama warga lainnya hanya menggunakan tangan kosong angkat anak-anak. Namun Saputra saat ditemukan penuh darah di hidung, mulut, dan telinga. Kami bawa ke rumahnya untuk kemudian dimandikan dan disemyamkan," jelasnya.

Adapun jenasah korban hingga kini masih disemayamkan di rumah duka, dengan diringi isak tangis orangtuanya, Martha Rundi dan Yonathan Horo.

Sementara itu, Suryadi (7), teman bermain korban yang mengalami patah tulang belakang, hingga kini masih terus dirawat intensif di Rumah Sakit Kristen Lindimara. Adapun temannya yang lain telah diperkenankan pulang oleh pihak rumah sakit.

Tak hanya longsor, warga Sumba Timur juga harus terus waspada angin puting beliung dan banjir yang sewaktu-waktu bisa menyerang permukiman. Terdata dalam sepekan ini, delapan rumah rusak berat dilanda puting beliung. Sementara sebuah jembatan ambruk oleh banjir bandang. Akibatnya lebih dari 20 ribu jiwa warga Kecamatan Ngadu Ngala, Kabupaten Sumba Timur, hingga kini masih terisolir.

(Dion Umbu Ana Lodu/Sindo TV/ful)


Another Posts:

0 komentar:

Posting Komentar